Foto: Ilustrasi kapal cargo. |
Kapal P-55 jenis kargo ini diketahui berangkat dari Vietnam melalui pelabuhan Cai Mep pada Senin (26/9/2022) lalu dan tiba di Singapura pada Rabu (5/10/2022). Namun pada Kamis (6/10/2022), Automatic Identification System (AIS) kapal ini dilaporkan tidak aktif sampai sekarang, sehingga pergerakan kapal P-55 tak terdeteksi.
Menurut sumber Inspirasikepri.com, kapal ini sudah berhasil membongkar beberapa muatan rokok dalam kontainer ke kapal kayu dan speedboat secara ship to ship di tengah laut.
"Sejak masuk perairan Singapura-Indonesia, kapal ini sudah bongkar muatan rokok berbagai jenis merek di tengah laut secara ship to ship. Lokasinya berpindah-pindah tergantung situasi di laut. Kadang di perairan perbatasan, kadang di perairan Tanjung Berakit dan di perairan Pulau Nipah," beber sumber ini, Senin (17/10/2022).
Kemarin, lanjut sumber, kapal P-55 kembali bongkar muatan rokok di selat Singapura yang berbatasan langsung dengan perairan pulau Nipah sebanyak 3 kontainer ke kapal kayu.
"Ada 2 kapal kayu berukuran besar menempel persis ke lambung kapal P-55 melakukan aktivitas bongkar muat rokok," jelasnya.
"Terakhir, infonya muatan rokok dalam kapal P-55 tersisa 6 kontainer lagi. Kemungkinan 2 kali bongkar lagi akan selesai. Itu pun jika situasi laut aman. Selanjutnya, jika seluruh muatan rokok selesai dibongkar, kapal P-55 yang di nahkodai oleh pria inisial JB asal Manado ini akan kembali berlayar ke pelabuhan asal yakni, Vietnam.
Diketahui sebelumnya, pada Sabtu (14/10/2022) ada sekitar 30 warga Indonesia di transfer ke kapal P-55 dari kapal kayu armada pengangkut rokok di tengah laut.
"Kapal kayu itu datang dari Batam hendak mengangkut rokok dari kapal P-55 secara ship to ship di tengah laut. Namun lantaran aparat gabungan saat itu tengah melakukan operasi di laut hingga berhari-hari, akhirnya 30 orang warga Indonesia yang sudah kehabisan stok makanan di kapal kayu itu di transfer ke kapal P-55 menunggu situasi laut aman," katanya.
"Dan Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 19.00 wib kemarin, 2 kapal kayu kembali merapat dan melakukan bongkar muat dari kapal P-55 yang dibantu oleh 30 orang warga Indonesia yang sebelumnya ditampung di kapal P-55 tadi bersama 24 ABK P-55," tambahnya.
Usai memuat rokok ke kapal kayu, 30 orang warga Indonesia itu pun kembali berpindah ke kapal kayu tersebut dan melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Sementara kapal P-55 masih berlabuh jangkar di posisi yang sama menunggu jadwal bongkar muatan selanjutnya.
Diketahui, kapal P-55 ini memiliki ciri-ciri fisik berwarna Putih Biru dan Palka kapal ditutup dengan terpal berwarna hijau.
Diberitakan sebelumnya, penyelundupan rokok jaringan internasional melalui kapal kargo P-55 ternyata dikendalikan dari Kota Batam. Dari penelusuran wartawan, pemilik terdaftar kapal kargo P-55 ini yakni PT. WSI.
PT. WSI ini diketahui bermarkas di seputaran Sei Panas, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau. Terkuak salah seorang pria berinisial AL, disebut aktor dibalik penyelundupan rokok jaringan internasional ini.
Seperti diketahui, kapal P-55 adalah kapal general cargo yang mengangkut bermacam-macam muatan barang. Kapal ini dilengkapi dengan crane pengangkut barang untuk memudahkan bongkar muat. Kapal P-55 ini memiliki nomor IMO: 9128752, MMSI: 457158000 berbendera Mongolia.
Adapun jenis rokok yang dimuat Kapal P 55 yakni puluhan macam merk rokok diantaranya, Luffman, Touro, Compack dan King. Untuk merk Luffman diedarkan di wilayah Indonesia, sementara merk Touro, Compack dan King diedarkan di Negara Malaysia dan Singapura. (ISP)