Ketua Umum, Radius bersama pengurus dan anggota BMTI foto bersama saat syukuran anniversary ke-9. |
INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Peringati Anniversary ke-9, Barisan Muda Tionghoa Indonesia (BMTI) Kota Batam menggelar syukuran di Kantor Pengawasan BMTI, Sei Panas, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (8/6/2024) malam.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum BMTI, Radius, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Kota Batam sekaligus pembina BMTI, Romo Chrisanctus Paschalis (Romo Paschal), Ketua Komisi I DPRD Batam Lik Khai, Amat Tantoso, segenap jajaran pengurus BMTI dan tamu undangan lainnya.
Kepala Bidang Sosial BMTI, Robin mengatakan, acara anniversary BMTI ke-9 ini sengaja digelar secara sederhana dan internal.
"Kita ingin lebih dekat dengan member yang sudah bergabung dengan BMTI. Maka nya, di anniversary ini sengaja kita buat secara sederhana dan internal, di sinilah kita ingin merangkul kembali," ujar Robin di sela-sela acara syukuran.
Selain itu, lanjut Robin, kita juga sedang mempersiapkan untuk anniversary tahun ke-10 BMTI dengan acara yang lebih besar, dimana saat ini untuk member keanggotaan BMTI kurang lebih ada 180 anggota.
Perlu diketahui masyarakat luas bahwa BMTI tidak berpolitik. BMTI selama ini terus bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosial dan di bidang pendidikan.
"Untuk di bidang pendidikan, BMTI punya anak asuh, itu bukan hanya di Batam termasuk di luar Kepri dan tidak hanya dari golongan warga Tionghoa saja. Mereka juga kita berikan beasiswa untuk pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga duduk dibangku Universitas," jelas Robin.
Sementara itu, untuk kegiatan sosial BMTI sudah ada agenda tahunan membagikan sembako beras kepada teman-teman khususnya menyambut Natal dan tahun baru, hari raya lebaran dan Imlek. Ini kegiatan rutin setiap tahun dari awal BMTI berdiri sampai BMTI berusia ke-9 tahun.
Ia menambahkan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) BMTI saat ini telah terbentuk di sejumlah wilayah seperti Tanjung Batu dan Tanjungpinang. Bahkan, hingga ke luar Provinsi Kepri yakni Jembrana Bali serta Cirebon, Jawa Barat.
"Perlu di garis bawahi, BMTI tidak pernah berfikir untuk menandingi siapapun. Justru, kita ingin merangkul seluruh organisasi dan bergerak bersama-sama sesuai SOP yang benar dengan tujuan utama bisa membantu banyak orang," jelasnya
Untuk bergabung di dalam keanggotaan BMTI, tidak diperlukan syarat apapun. Bukan harus keturunan Tionghoa melainkan berasal dari suku manapun dan keyakinan agama yang berbeda tetap akan diterima di BMTI.
"Kami tidak pernah memandang suku, agama atau lainnya. Semua kita terima dan terpenting, kita bisa saling berkomunikasi dengan baik, satu hati untuk menjalankan visi, misi BMTI," bebernya.
"Harapannya, saya putra daerah lahir di Batam berharap BMTI ini bisa lebih banyak dikenal orang, BMTI lebih banyak bisa membantu kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan dan hukum di Batam," pungkas Robin.
Sementara itu, Ketua Harian BMTI, Andi menambahkan, keberadaan BMTI di Kota Batam berperan aktif dalam membantu korban-korban Human trafficking untuk mendapatkan kepastian hukum.
"Para korban Human trafficking ini kita bantu untuk mendapatkan kepastian hukum dan dibina oleh yayasan Romo Paschal," tambahnya.
Diungkapkan Andi, saat ini BMTI wajib bangga, karena salah satu anak didik yang telah dibina dengan memberikan beasiswa pendidikan sudah ada yang sebentar lagi bergelar doktor.
"Tentu, hal ini menjadi kebanggaan BMTI. Kita berhasil membina anak didik sampai kejenjang pendidikan yang luar biasa. Kami berharap, diusia ke 9 tahun BMTI terus memberikan kontribusi kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan," tutupnya.
Yuyun