Peringati Hari Pantun Sedunia, Endipat Wijaya Tegaskan Pantun Identitas Melayu Kepulauan Riau


INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Peringatan Hari Pantun Sedunia setiap 17 Desember menjadi momentum penting untuk menegaskan pantun sebagai warisan budaya Melayu yang tidak terpisahkan dari Kepulauan Riau. Pantun telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia sejak 17 Desember 2020.

Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kepulauan Riau, Endipat Wijaya, menyampaikan bahwa Kepulauan Riau memiliki hubungan historis dan kultural yang kuat dengan tradisi pantun. Pantun hidup dan berkembang dalam keseharian masyarakat Melayu, mulai dari adat istiadat hingga komunikasi sosial.

“Kepulauan Riau tidak bisa dipisahkan dari pantun. Pantun menjadi bagian dari cara orang Melayu menasihati, mendidik, dan menjaga adab,” ujar Endipat Wijaya.

Endipat menegaskan bahwa pantun bukan sekadar susunan kata berima, tetapi mengandung pembelajaran budaya, nilai sopan santun, serta khidmah dari syiar agama yang diwariskan lintas generasi.

“Pantun mengajarkan nilai kebaikan dengan bahasa yang halus dan bermartabat. Inilah kekuatan budaya Melayu yang harus terus dijaga,” jelasnya.

Sebagai bentuk refleksi makna Hari Pantun Sedunia, Endipat turut menyampaikan pantun yang mencerminkan nilai budaya dan keagamaan Melayu:

Pergi berlayar ke Pulau Penyengat,

Singgah sejenak di tepi perigi.

Pantun berakar pada adat dan syariat,

Menjaga akhlak, menuntun budi.

Menurut Endipat, pantun wajib terus dipertahankan sebagai ciri khas dan identitas Melayu, agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan globalisasi.

“Pantun adalah jati diri Melayu. Ia harus terus hidup dan diwariskan kepada generasi muda,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar pantun terus dikembangkan dan dipromosikan, tidak hanya di Kepulauan Riau dan dunia Melayu, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional melalui pendidikan, kegiatan kebudayaan, serta pemanfaatan media digital.

Ke taman bunga memetik melati,

Melati putih harum baunya.

Pantun dijaga sepanjang masa dan negeri,

Agar Melayu dikenal dunia.

Peringatan Hari Pantun Sedunia diharapkan menjadi momentum bersama untuk menjaga, melestarikan, dan menghidupkan kembali pantun sebagai warisan budaya yang mengandung nilai luhur serta memperkuat identitas Melayu.

Tags :

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.