Turjawali Satlantas Polresta Barelang berikan teguran ke sopir dump truk bermuatan tanah tanpa penutup. (Foto: Isp) |
Diketahui, teguran humanis personel Turjawali Satlantas Polresta Barelang dilakukan karena tanah yang diangkut dump truck tersebut berserakan di jalan raya sehingga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Personil Turjawali Satlantas Polresta Barelang memberikan teguran dan himbauan kepada supir dump truck agar menutup bak terbuka dengan terpal dan kami juga mengingatkan agar tetap tertib berlalu lintas serta mengutamakan keselamatan selama berkendara di jalan raya," ujar Kasat Lantas Polresta Barelang AKP Cut Putri Amelia Sari, S.I.K.
Selain itu, personel Turjawali Satlantas Polresta Barelang juga menghimbau kepada sopir dump truk agar tidak ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraannya di ruas jalan Kota Batam.
"Kami juga imbau kepada sopir dump truk pada saat mengemudikan kendaraan agar tidak ugal-ugalan karena hal itu dapat membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah dump truk pengangkut tanah tanpa dilengkapi terpal penutup tampak hilir mudik melintasi ruas jalan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Rabu (2/11/2022).
Keberadaan dump truk pengangkut tanah dari salah satu proyek di kawasan Kelurahan Kabil ini, dinilai masyarakat setempat cukup membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Tak jarang, setiap kali melewati ruas jalan Kelurahan Kabil ini, dump truk beroda 10 tersebut memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi dan menyerobot sisi kiri jalanan hingga membuat pengendara sepeda motor harus mengalah dan menghentikan laju kendaraannya.
Salah satu pengendara sepeda motor, Emil mengaku, sempat nyaris ditabrak saat berpapasan dengan dump truk pengangkut tanah tersebut.
"Kemarin, saya nyaris ditabrak bang. Dump truk itu melaju kencang menyalip motor yang saya kendarai sampai harus menepi. Padahal, saat itu saya mengendarai motor itu pada posisi jalan di sebelah kiri lo," ujar Emil dengan nada kesalnya.
Tak hanya mengendarai dengan ugal-ugalan, muatan tanah yang dibawa truk tersebut juga kerap berjatuhan dan menimbulkan debu serta licin pada saat diguyur hujan.
"Padahal jalan ini sering dilalui oleh Gubernur, Kapolda serta para tamu-tamu pejabat lainnya. Namun, kenapa tanah yang berjatuhan di ruas jalan ini kok dibiarkan saja," jelasnya.
Atas peristiwa ini, Emil berharap adanya perhatian khusus pihak Kepolisian Satlantas Polresta Barelang dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kepri untuk melakukan penindakan sebelum jatuhnya korban jiwa.
"Kami pengguna jalan sangat berharap Satlantas Polresta Barelang dan Ditlantas Polda Kepri dapat melakukan tindakan sebelum jatuhnya korban jiwa," pungkasnya.
Diketahui, aktivitas kendaraan pengangkut tanah ini telah berlangsung cukup lama. Dump truk tersebut mulai beroperasi sejak pagi hingga larut malam dan menimbulkan keresahan tersendiri bagi pengguna jalan raya. (ISP)