Masyarakat Papua saat melepas kepulangan prajurit Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti. |
INSPIRASIKEPRI.COM | PAPUA - Tangis haru masyarakat Papua tak terbendung saat melepas kepulangan prajurit Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti, Jum'at (28/4/2023).
Suasana haru menyelimuti perpisahan antara warga dengan prajurit Yonif Raider 136/Tuah Sakti yang selama 12 bulan ini melaksanakan tugas militer pengamanan wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Danyonif Yonif Raider Khusus 136/TS Letkol Inf Andi Ariyanto, S.I.P mengatakan, kedekatan antara masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya di wilayah penugasan Satgas Yonif RK 136/TS terjalin cukup baik dan sangat dekat.
"Kedekatan antara prajurit Satgas Yonif Raider Khusus 136/TS terjalin sangat baik. Bahkan, kita menganggap serasa memiliki saudara baru," ungkap Andi Ariyanto saat diwawancarai awak media, Sabtu (29/4/2023).
Andi Ariyanto menjelaskan, saat pertama kali prajurit Satgas Yonif Raider Khusus 136/TS masuk ke wilayah penugasan, masyarakat Papua merasa sangat asing melihat para prajurit Tuah Sakti menggunakan perlengkapan helm, rompi dan bersenjata.
"Melalui sosialisasi dan komunikasi dengan baik, secara perlahan mereka mulai memahami bahwa itulah SOP kita di wilayah operasi," ujar Andi.
Lanjut, Danyonif menyampaikan, menerima dan menjadi saudara masyarakat dalam penugasan Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS merupakan tugas pokok.
"Melaksanakan Binter dan Komsos dalam tugas pokok tersebut, kami implementasikan dengan melalui pendekatan aspek bidang pendidikan, aspek kesetaraan dan aspek kebudayaan dengan berprinsip 'Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung," jelasnya.
Selain itu, selama penugasan, Satgas Yonif RK 136/TS juga memiliki program unggulan yang diterapkan di masing-masing pos diantaranya, pelayanan kesehatan gratis secara dor to dor, satgas masuk dapur, jum'at berkah, pelayanan ibadah di Gereja dengan membentuk tim Akapela.
"Yang paling utama, yakni tenaga pendidik di pelosok-pelosok kampung yang jauh memiliki keterbatasan tenaga pengajar (guru) dan fasilitas pendidikan lainnya serta banyak lagi program yang sudah kita kerjakan untuk masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya, sehingga kami sangat diterima serta dekat dengan masyarakat," jelasnya.
Setelah masa penugasan ini berakhir, Danyonif berharap, seluruh prajurit Yonif RK 136/TS dapat menjadikan operasi ini sebagai pengalaman dan pelajaran dalam melaksanakan tugas.
"Saya berharap seluruh prajurit Yonif RK 136/TS menjadikan penugasan ini sebagai pengalaman dan pelajaran dalam melaksanakan tugas sehingga bisa tetap menjaga marwah satuan khususnya Angkatan darat dan TNI pda umumnya karena penugasan adalah kehormatan seorang prajurit dalam pengabdian kepada bangsa dan negara," pungkasnya. (ISP)