Kepala Bapenda Kepri, Diky Wijaya. |
INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kepri mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait penerapan kartu pengendali Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan transaksi non tunai menggunakan fuel card.
Penerapan kartu fuel card ini bertujuan untuk mengoptimalisasi atau mendongkrak pendapatan pajak daerah melalui transformasi digitalisasi pembelian BBM bersubsidi dengan transaksi non tunai.
Kepala Bapenda Kepri Diky Wijaya mengatakan, pemerintah Provinsi Kepri telah dituntut oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia bahwa Kepri salah satu Provinsi yang ditunjuk bagaimana mulai merubah pola dan mengedepankan digitalisasi dari segi pembayaran pembelian BBM bersubsidi dengan cara transaksi non tunai menggunakan Fuel Card.
Untuk pajak bahan bakar kendaraan bermotor berdasarkan UU No. 28 tahun 2009 serta amanat UU No. 1 tahun 2022 kemudian turunan peraturan daerah No. 1 tahun 2024 kewenangan pengelolaan pajak tersebut dikelola pemerintah Provinsi Kepri.
"Karena Kepri berdekatan dengan negara besar Singapura, kita akan melakukan pola pembayaran digitalisasi melalui fuel card dan mulai hari ini sosialisasi akan terus dilakukan. Target 2025 sudah berjalan," ucap Diky.
Selama ini, lanjutnya, kita memberikan relaksasi pajak. Kedepan masyarakat yang taat pajak otomatis akan diminta mengisi data dan mendapat fuel card secara gratis, namun harus mengisi saldo untuk pembelian bahan bakar.
"Apabila kartu fuel card hilang, data dijamin tidak akan hilang. Cukup lapor saja ke Samsat atau kantor Bapenda terdekat," tutup Diky.
Sementara itu, Sales Area Manager Kepri PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko menambahkan, secara prinsip kita mendukung penuh implementasi Fuel Card. Secara teknis, bagi yang belum menunaikan kewajibannya membayar pajak belum berhak menerima BBM bersubsidi merupakan salah satu teknis yang cukup akurat.
"Harapan kita, fuel card ini menjadi program subsidi bagi masyarakat serta pengendali BBM bersubsidi ini supaya benar-benar sampai ke masyarakat jauh lebih tepat lagi sasaran," tutupnya. (Isp)